Jumat, 28 Juni 2013

Secure Hash Algoritma

Cara Kerja SHA :

Ø  Dengan Cara Preprocessing

Pesan ditambah dengan sejumlah bit pengganjal sedemikian sehingga panjang pesan dalam satuan bit kongruen dengan 448 modul 0 512. Ini berarti panjang pesan setelah ditambahi bit pengganjal adalah 64 bit kurang dari kelipatan 512. Panjang bit pengganjal haruslah berada antara 1 hingga 512 bit. Hal itu menyebabkan pesan dengan panjang 448 tetap harus ditambahkan bit penyangga sehingga panjang nya akan menjadi 960 bit. Bit pengganjal sendiri terdiri dari sebuah bit 1 diikuti sisanya dengan bit 0. Penambahan nilai panjang pesan semula 64 bit akan menjadi kelipatan 512 bit. Algoritma SHA – 1 dalam operasi nya membutuhkan lima buah buffer yang masing masing besarnya 32 bit. Sehingga hasil akhir nya akan menjadi 160 bit. Kelima buffer tersebut dalam operasi SHA – 1 ini akan berperan untuk menyimpan hasil antar putaran sekaligus untuk menyimpan hasil akhir.

Ø  Dengan Cara Hashing

Proses hashing dilakukan perblok dengan besar 512 bit tiap bloknya. Dalam pengolahan ini terdapat 4 putaran yang tiap putarannya dilakukan sebanyak 20 kali. Tiap putaran memiliki proses yang berbeda. Sebelum putaran pertama dilakukan inisialisasi 5 buah variable dengan besar 32 bit yang menampung buffer inisialisasi.

Ø Kelebihan SHA 

ü   Validate a Password (memvalidasi password) ; Nilai hash dari password akan disimpan, kemudian ketika password diotentikasi, maka password yang dimasukkan oleh user akan dihitung hashnya dan jika hashnya sesuai maka password dinyatakan valid. Namun untuk mendapatkan password yang asli tidak dapat diperoleh dari hash yang telah disimpan.

ü   Challenge Handshake Authentication ; Untuk menghindari kesalahan pengiriman password dalam kondisi “clear”, client dapat mengirim nilai hash sebuah password melalui internet untuk divalidasi oleh server tanpa beresiko disadapnya password yang asli.


ü   Anti-Tamper ; Untuk memastikan data tidak berubah selama ditransmisikan. Penerima akan menghitung nilai hash dan mencocokkan dengan hash yang dikirimkan, apabila nilainya sama berarti data yang dikirimkan tidak berubah. 

ü  Digital Signatures ; Dilakukan dengan cara mengenkrip nilai hash sebuah dokumen dengan menggunakan private key, sehingga menghasilkan tanda tangan digital untuk dokumen tersebut. Orang lain dapat mengecek otentikasi dokumen tersebut dengan cara mendekrip tanda tangan tersebut menggunakan public key untuk mendapatkan nilai hash yang asli dan membandingkannya dengan nilai hash dari teks.

Ø  Kekurangan SHA

ü   Avalanche effect dapat terjadi hanya dengan mengubah sedikit bagian dari pesan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar