Jumat, 28 Juni 2013

Definisi Routing


Pengertian Routing adalah proses pengiriman informasi/data dari pengirim di suatu jaringan ke penerima yang berada di jaringan yang lain (melalui interwork).Agar dapat me-router paket, router harus mengetahui :
Ø Alamat IP penerima
Ø Router tetangganya,yang dengan itu ia bisa mempelajari jaringan yang lebih luas.
Ø Route lintasan yang bisa dilewati
Ø Route terbaik ke setiap jaringan
Ø Informasi Routing
Fungsi Router mengetahui atau belajar mengenai jaringan yang jauh dari router tetangganya.Router membangun table routing untuk dapat mem-fowardkan data ke jaringan yang jauh dan sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP.

Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork  untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

Proses Router : 
Ø Paket dibuat di A untuk dikirim ke B
Ø A broadcast ARP ke jaringan untuk mengetahui MAC address B
Ø Karena B terletak di jaringan yang lain, Router yang member respon dengan memberikan fisik addressnya, agar paket itu oleh A dikirim ke Router (sebagai default Router)
Ø A kemudian mengirim paket tersebut ke Router lewat port E0.
     Hardware address sesuai dengan HA milik Router, maka header frame dicopot,sehingga tinggal paket IP. Router kemudian mencheck alamat penerima,ketika diketahui bahwa penerima adalah 172.16.100.15.Router tahu (dari routing tabelnya) bahwa alamat network 172.16.100.0 bisa dicapai lewat port E1.
Cara Kerja Router  Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.

Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.

2.    Routing Statik Dan Dinamis
Ø Routing Statis
Router yang me-rutekan jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP “internetwork”.
ü Kelebihan routing statik yaitu : 
a)    Untuk menghemat bandwidth jaringan karena static route tidak membangkitkan trafik route update untuk memberikan informasi perubahan rute yang berlaku (sah) saat ini ke router-router lain.
b)   Tidak ada overhead (waktu pemprosesan) pada CPU router,yang berarti kita mungkin dapat membeli router yang lebih murah daripada jika kita menggunakan routing dinamis.
Routing statis menambah keamanan,karena administrator dapat memilih untuk akses routing ke network tertentu saja.

ü Kelemahan routing statik yaitu :
a)    Penggunaan static route cenderung membutuhkan waktu ekstra ketika memanajemen jaringan. Hal ini disebabkan karena sistem administrator harus secara manual meng-update route table ketika terjadi perubahan konfigurasi jaringan.

b)   Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri.Kapan menggunakan routing statis:Routing statis biasanya digunakan untuk jaringan dengan skala yang kecil.
Ø Routing Dinamis
Router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan,router otomatis akan membuat ruting yang baru.
ü Kelebihan routing dinamis :
a)    Routing dinamik akan selalu meng-update dan menentukan jalurnya pada tabel routingnya.
b)   Routing dinamik tidak hanya membuat jalur terbaik ke jaringan yang berbeda, roting dinamik juga akan menentukan jalur baru yang baik jika tujuannya tidak tersedia (jika topologinya berubah).Secara otomatis membagi informasi routingnya kepada router yang lain dan menyesuaikan dengan topologi yang berubah tenpa pengaturan dari seorang admin jaringan.
ü Kelemahan routing dinamis :
a)    Routing dinamis akan membebani dalam hal proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.
b)   Kapan menggunakan routing dinamis : Routing statis biasanya digunakan untuk jaringan dengan skala yang besar.
ü Macam-Macam dari Routing Dinamis adalah 
a)       RIP (Routing Information Protocol)
b)       IGRP (Internal Gateway Routing Protokol)
c)       OSPF (Open Shortest Path First)
d)       EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protokol)
e)       BGP (Border Gateway Protokol)
3.    Protokol Roating
Routing protokol adalah suatu aturan yang mempertukarkan informasi routing yang akan membentuk sebuah tabel routing sehingga pengalamatan pada paket data yang akan dikirim menjadi lebih jelas dan routing protocol mencari rute tersingkat untuk mengirimkan paket data menuju alamat yang dituju.

ü Routing protocol dibagi menjadi 2 yakni :

a)    Interior Routing Protocol

Interior Routing Protocol biasanya digunakan pada jaringan yang bernama Autonomous System,yaitu sebuah jaringan yang berada hanya dalam satu kendali teknik yang terdiri dari beberapa subnetwork dan gateway yang saling berhubungan satu sama lain. Interior routing diimplementasikan melalui :
  • Routing Information Protocol (RIP), biasanya terdapat pada sistem operasi UNIX dan Novell yang menggunakan metode distance vector algoritma yang bekerja dengan menambahkan satu angka matrik jika melewati 1 gateway, sehingga jika melewati beberapa gateway maka metriknya juga akan bertambah.
  • Open Shortest Path First (OSPF), routing ini memakan banyak resource komputer dibanding Routing Information Protocol (RIP), akan tetapi pada routing ini rute dapat dibagi menjadi beberapa jalan sehinggga data dapat melewati dua atau lebih rute secara pararel.

b)   Exterior Routing Protocol

Pada dasarnya internet terdiri dari beberapa Autonomous System yang saling berhubungan satu sama lain dan untuk menghubungkan Autonomous System dengan Autonomous System yang lainnya maka Autonomous System menggunakan exterior routing protocol sebagai pertukaran informasi routingnya.
  • Exterior Gateway Protocol (EGP) merupakan protokol yang mengumumkan kepada Autonomous System yang lain tentang jaringan yang berada dibawahnya maka jika sebuah Autonomous System ingin berhubungan dengan jaringan yang ada dibawahnya maka mereka harus melaluinya sebagai router utama. akan tetapi kelemahan protokol ini tidak bisa memberikan rute terbaik untuk pengiriman paket data.
  • Border Gateway Protocol (BGP). Protocol ini sudah dapat memilih rute terbaik yang digunakan pada ISP besar yang akan dipilih.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar